Majas pertentangan merupakan majas yang menyampaikan suatu gagasan dengan mempertentangkannya dengan hal lain. Jenis majas ini mencakup litotes, antitesis, paradoks, anakronisme, sinekdoke, oksimoron, dan kontradiksi interminus.
Majas: Pengertian, Contoh, Ciri, dan Jenis-jenisnya

Ada 3 jenis majas yang sering digunakan, yaitu majas perbandingan, sindiran, dan penegasan. Ketiganya dibagi lagi menjadi 16 contoh majas. Seperti apa kegunaannya dalam sehari-hari? Yuk, disimak!
—
Bicara soal majas, tentu istilah ini sudah kamu pelajari di Kelas 7 dan Kelas 12, kalo ngga salah ya. Kalau kamu ingat tentang materi ini, harusnya sih udah paham betul tentang pengertian, jenis, dan contoh dari majas yang bakal kita bahas.
Gini, kamu familiar ngga dengan ungkapan ini?
“Fitri merupakan tangan kanan Bu Nanda,”
Tahukah kamu bahwa ungkapan tersebut merupakan majas? Kenapa Fitri disebut “tangan kanan”? Nah, biar ngga penasaran setengah hidup mending lanjut scroll ke bawah ya.
Pengertian Majas
Majas adalah gaya bahasa yang diucapkan untuk membangun suasana dalam sebuah kalimat agar terlihat lebih hidup. Dengan adanya majas, tujuan kalimat lebih terlihat jelas dan enak didengar. Majas sering ditemui pada karya sastra, seperti novel, cerpen, hikayat, atau puisi. Meski begitu, ada pula yang menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.
Jenis-Jenis Majas
Jenis majas yang ada di Bahasa Indonesia tidak sedikit. Tetapi, kamu tak perlu mempelajari semuanya. Kita akan sama-sama pelajari yang lebih sering muncul di pelajaran aja ya. Kalau kamu mau masuk Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, nah itu mungkin kamu bisa belajar soal majas lebih banyak lagi.
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan atau mengkomparasi antara satu objek dengan objek lain. Nah, yang termasuk majas perbandingan ialah alegori, metafora, metonimia, litotes, hiperbola, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.
2. Majas Sindiran
Majas sindirian adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan tujuan menyindir. Nah, yang termasuk majas perbandingan ialah ironi, sarkasme, dan sinisme.
3. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah majas yang menyatakan suatu hal secara lebih tegas dan jelas. Nah, yang termasuk majas penegasan itu adalah pleonasme, repetisi, dan aliterasi.
4. Majas Pertentangan
Baca juga: Apa Sih Hikayat Itu? Pahami Definisi, Karakteristik, dan Contohnya
—
Psst, udah tau belum kalau di Aplikasi belajar Ruangguru, ada fitur Drill Soal? Aplikasi ini berisi kumpulan contoh soal latihan beserta pembahasannya, loh. Pas banget buat kamu mempersiapkan ujian. Langsung aja cobain dengan klik banner di bawah ini!
—
Contoh Macam-Macam Majas
Yuk, sekarang kita lihat beberapa contoh majas berdasarkan macam-macamnya.
1. Contoh Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang menyatakan ungkapan kiasan atau penggambaran.
Contoh:
- Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.
- Merawat anak ibarat merawat tumbuhan.
- Rasa amarah itu seperti api. Semakin disulut, semakin besar.
2. Contoh Majas Metafora
Majas metafora adalah majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda.
Contoh:
- Fahri dikenal sebagai kutu buku saat ia duduk di bangku kuliah
- Ia dulu sempat dikenal sebagai sampah masyarakat
- Janganlah engkau berkecil hati jika mengalami kegagalan
3. Contoh Majas Metonimia
Majas metonomia adalah majas yang menyatakan sesuatu hal dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang).
Contoh:
- Jamaah umroh asal Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Saudi Arabia Airlines.
- Secangkir Kapal Api menemani pagiku yang cerah.
- Ibu selalu menyiapkan Energen untuk sarapan kami.
4. Contoh Majas Litotes
Majas litotes adalah majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri.
Contoh:
- Selamat datang di gubuk sederhanaku ini.
- Semoga kamu senang dengan hadiah kecil dariku.
- Ah, handphone usang seperti punyaku ini tentu tidak sebanding dengan milikmu.
5. Contoh Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang menggunakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.
Contoh:
- Suara lantang itu menggelegar membelah langit.
- Pujian dari orang lain membuatnya melambung tinggi ke angkasa.
- Kata-kata dari pelatih membakar semangat kami menjalani laga final.
Baca juga: Strategi Menjawab Soal Literasi Bahasa Indonesia UTBK
6. Contoh Majas Pars Pro Toto
Majas pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Contoh:
- Sejak kemarin, Tedy tidak menampakkan batang hidungnya.
- Bawa orang itu ke hadapanku meski hanya sehelai rambutnya.
- Seujung kuku pun tak akan aku berikan hak miliknya.
7. Contoh Majas Totem Pro Parte
Majas totem pro parte adalah majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya sebagian objek saja.
Contoh:
- Spanyol angkat kaki dari turnamen ini setelah dikalahkan Maroko.
- Warga Jakarta meramaikan peresmian Taman Mini Indonesia Indah
- Tim Brain Academy mulai berkunjung ke sekolah-sekolah di bulan depan.
8. Contoh Majas Eufimisme
Majas eufinisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau merugikan.
Contoh:
- Mulai bulan depan, Bu Siti menjadi asisten rumah tangga Pak Hanif.
- Ada penyesuaian tarif kereta api jarak jauh yang berlaku di awal tahun.
- Banyak buruh yang dirumahkan karena efisiensi perusahaan.
9. Contoh Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan antara manusia dengan benda mati, seolah-olah benda tersebut memiliki sifat layaknya manusia.
Contoh:
- Deburan ombak di lautan memecah batu karang.
- Sinar matahari menghangatkan tubuhku.
- Sepatu coklat ini selalu menemaniku saat belajar.
10. Contoh Majas Ironi
Majas sindiran adalah majas yang memberikan ungkapan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang sebaliknya.
Contoh:
- Wah, suaramu indah sekali seperti kaset kusut.
- Keren sekali nilai raportmu dengan banyaknya nilai berwarna merah.
- Harum sekali badanmu sampai-sampai bunga pun layu saat kau lewat.

11. Contoh Majas Sarkasme
Majas sarkasme adalah majas sindiran yang kasar.
Contoh:
- Dasar otak udang! Pekerjaan mudah saja tidak bisa kau kerjakan.
- Dasar pemalas! Matahari sudah tinggi kau masih saja tidur.
- Aku tak selera makan karena aroma masakannya tercium sangat busuk.
12. Contoh Majas Sinisme
Majas sinisme adalah majas yang bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.
Contoh:
- Mulutmu seperti bau naga, apkah kamu tidak tahu cara menggosok gigi?
- Kamu sudah sangat jeniusr ‘kan? Kenapa masih bertanya kepadaku yang bodoh ini?
- Mereka manusia berhati iblis, tidak peduli siapa pun pasti akan mereka siksa.
13. Contoh Majas Pleonasme
Majas pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas (sebenarnya tidak diperlukan).
Contoh:
- Dia sudah turun ke bawah setengah jam yang lalu.
- Baru saja ia naik ke lantai atas.
- Mereka memutuskan masuk ke dalam lembah yang gelap.
Baca juga: Syarat dan Contoh Penulisan Kalimat Efektif, Sudah Tahu?
14. Contoh Majas Repetisi
Majas repetisi adalah majas pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya.
Contoh:
- Awas, tunggu kedatanganku kisanak! Tunggu!
- Sudah cukup. Sudah. Aku muak denganmu!
- Ayo, tunjukkan kemampuanmu. Ayo!
15. Contoh Majas Retorika
Majas retorika adalah majas yang berbentuk kalimat tanya, namun tidak memerlukan jawaban. Tujuan kalimat tanya tersebut sebagai penegasan akan suatu hal.
Contoh:
- Hari ini cuacanya cerah sekali ya?
- Ke mana saja kamu selama ini sampai tugas ini belum selesai juga?
- Siapa yang tidak ingin terlahir kaya raya seperti Rafathar?
16. Contoh Majas Aliterasi
Majas aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata.
Contoh:
- Senyum sopan sama sesama.
- Mondar mandir mencari makan malam.
- Sepucuk surat saat senja.
17. Majas Asosiasi
Majas ini membandingkan dua hal yang berbeda tetapi dianggap sama karena ada kemiripan sifat atau karakter, biasanya menggunakan kata penghubung seperti “bagai”, “bagaikan”, “seumpama”, “bak”, “laksana”, dan sejenisnya.
Contoh:
- Hatinya rapuh bak kaca tipis terkena pukulan keras.
18. Majas Simile
Sejenis majas perbandingan di mana dua hal disandingkan secara eksplisit menggunakan kata seperti “seperti”, “ibarat”, “layaknya”, “bagai/bagaikan”.
Contoh:
- Suaramu merdu seperti dentingan lonceng di malam sunyi.
19. Majas Antonomasia
Majas yang menggantikan nama asli seseorang atau sesuatu dengan julukan, gelar, atau sifat khas sebagai pengganti nama itu.
Contoh:
- Si Raja Perkusi itu selalu menggetarkan panggung.
20. Majas Satire
Majas sindiran dimana penulis menggunakan ironi, sarkasme, atau parodi secara halus atau terkadang tajam untuk mengecam atau menertawakan ide, kebiasaan, atau perilaku tertentu.
Contoh:
- Wah, hebat sekali, dia kerja keras hanya untuk membeli tiket liburan, tapi pulang tetap kantong bolong. Pantas disebut maestro hemat.
21. Majas Innuendo
Majas innuendo adalah majas sindiran yang mengecilkan fakta atau kenyataan yang sebenarnya untuk menyindir seseorang secara halus.
Contoh:
- Ngerjain soal gampang kayak gini sih, nenekku juga bisa.
22. Majas Metonomia
Majas metonomia adalah gaya bahasa yang menggantikan nama suatu benda atau konsep dengan kata lain yang memiliki keterkaitan erat dengannya. Penggantian ini biasanya menggunakan atribut, merek, atau istilah yang sudah identik dengan objek tersebut.
Contoh:
- Setiap pagi, Ayu tak bisa memulai hari tanpa secangkir Kapal Api panas.
23. Majas Simbolik
Majas yang menggunakan simbol, lambang, atau benda (binatang, benda, tokoh) untuk mewakili ide, perasaan, atau sifat tertentu.
Contoh:
- Burung merpati itu adalah harapan yang terbang ke angkasa.
24. Majas Paralelisme
Majas penegasan yang menggunakan pengulangan struktur kata, frasa, atau klausa yang sejajar dalam satu atau beberapa kalimat untuk menekankan ide atau perasaan.
Contoh:
- Datang dengan harapan, tinggal dengan kenangan, pulang membawa luka.
25. Majas Tautologi
Majas penegasan dengan mengulang makna suatu kata dengan sinonimnya dalam satu kalimat atau frasa, kadang terasa berlebihan atau redundan, tetapi digunakan untuk penekanan.
Contoh:
- Ia adalah sosok yang jujur dan apa adanya.
26. Majas Kiasmus
Majas di mana struktur kata atau frasa diulang, tetapi dengan urutan dibalik (inversi), sehingga terjadi pengulangan sekaligus pertukaran posisi kata/konsep.
Contoh:
- Bekerja keras agar bisa menikmati istirahat, menikmati istirahat agar bisa bekerja keras.
27. Majas Antitesis
Majas pertentangan yang menggabungkan dua kata atau gagasan yang berlawanan dalam satu kalimat atau frasa untuk menekankan kontras atau kontradiksi.
Contoh:
- Di sana ia mendapat pujian, di sini ia mencicip rasa iri.
28. Majas Paradoks
Majas yang mengandung dua pernyataan atau gagasan yang tampak bertentangan, tetapi justru keduanya benar atau dapat diterima bersama.
Contoh:
- Kehilangan kadang membawa kita pada penemuan diri yang asli.
29. Majas Anakronisme
Majas yang menyampaikan unsur ketidaksesuaian antara waktu/sejarah dengan kejadian atau benda dalam kalimat, sehingga ada unsur “kejanggalan waktu”.
Contoh:
- Kakekku dulu mengirim surat lewat email di zaman kerajaan.
30. Majas Sinekdoke
Majas yang menyebutkan sebagian untuk mewakili keseluruhan, atau sebaliknya, bagian bisa mewakili seluruh objek atau seluruh mewakili sebagian.
Contoh:
- Seribu mata mengawasi langkahnya.
31. Majas Oksimoron
Majas pertentangan menggabungkan dua kata yang maknanya bertentangan di dalam satu frasa untuk menciptakan kesan dramatis atau paradoks.
Contoh:
- Sunyi yang memekakkan telinga.
32. Majas Kontradiksi Interminus
Majas ini berupa penyangkalan terhadap pernyataan sebelumnya. Biasanya menggunakan kata seperti “kecuali”, “hanya saja”, atau “tapi” untuk menunjukkan pengecualian atau kontradiksi.
Contoh:
- Semua siswa diperbolehkan ikut ujian, kecuali mereka yang terlambat mengumpulkan tugas.
—
Nah, itu tadi penjelasan singkat tentang pengertian, jenis, dan contoh majas yang umumnya keluar pada pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Kalau kamu bingung tentang materi pelajaran Bahasa Indonesia, tanyakan langsung dengan Master Teacher di Brain Academy yuk. Kini, tersedia juga Brain Academy Center buat kamu yang mau les secara tatap muka lho!
Referensi:
Majas. id.wikipedia.org (daring). Tautan: https://id.wikipedia.org/wiki/Majas
Zaimar, Okke.K.S. Gaya Bahasa. staff.ui.ac.id (daring). Tautan: https://staff.ui.ac.id/system/files/users/okke.ksz/publication/gayabahasa.okz.pdf



